Majalah Jakarta Selatan — 25 Destinasi Wisata Terbaik Dunia, Tak Cuma Indah, Ramah Lingkungan Juga Di tengah meningkatnya kesadaran global akan pentingnya keberlanjutan lingkungan, dunia pariwisata pun mulai bergeser ke arah yang lebih bertanggung jawab. Tahun 2025 ini, daftar 25 Destinasi Wisata Terbaik Dunia yang dirilis oleh Global Eco Travel Alliance (GETA) dan National Geographic Travel menyoroti bukan hanya keindahan alam dan budaya, tetapi juga komitmen terhadap pelestarian lingkungan, komunitas lokal, dan praktik wisata berkelanjutan.
Baca Juga:Pengemudi Ojol Bakal Demo di DPR pada 17 September, Suarakan 7 Tuntutan
Apa Kriteria Penilaiannya?
Penilaian GETA tahun ini menggunakan pendekatan “3P: Planet, People, Profit” dengan fokus pada:
-
Keindahan Alam dan Budaya
-
Kebijakan Ramah Lingkungan (energi bersih, nol plastik, konservasi alam)
-
Pemberdayaan Komunitas Lokal
-
Manajemen Wisata Berkelanjutan
-
Pengalaman Wisata Unik dan Otentik
1. Bhutan
Negara kecil di Himalaya ini mengukur keberhasilan nasional lewat “Gross National Happiness”, bukan PDB.
2. Pulau Palawan, Filipina
Air laut sebening kristal, tebing karst dramatis, dan ekowisata laut membuat Palawan unggul dalam konservasi terumbu karang dan pengelolaan sampah.
3. Ljubljana, Slovenia
Bebas mobil di pusat kota dan 100% energi terbarukan untuk transportasi publik.
4. Rote, Indonesia
Pulau kecil di Nusa Tenggara Timur ini masuk daftar berkat ekowisata yang berbasis komunitas dan konservasi laut yang ketat melalui kampung adat.
5. Queenstown, Selandia Baru
Pusat petualangan dunia ini kini memimpin dalam pengurangan emisi karbon dan penggunaan energi terbarukan di seluruh sektor wisatanya.
6. Vancouver Island, Kanada
Kaya hutan hujan dan budaya suku First Nations, kawasan ini mempromosikan tur berbasis konservasi dan keberlanjutan budaya.
7. Azores, Portugal
Kepulauan di tengah Samudra Atlantik ini terkenal dengan praktik nol plastik, pelestarian cetacea, dan wisata berbasis komunitas.
8. Kyoto, Jepang
Menggabungkan warisan budaya ribuan tahun dengan manajemen turis yang berkelanjutan dan restorasi arsitektur tradisional.
9. Taman Nasional Torres del Paine, Chile
Mengelola pariwisata dengan kuota harian dan fokus pada pelestarian flora-fauna Patagonia.
10. Chumbe Island, Tanzania
Lima Besar dari Asia yang Patut Dibanggakan:
11. Sumba, Indonesia
Masuk daftar berkat keberhasilan program wisata berbasis masyarakat di kawasan adat dan konservasi padang savana serta kuda Sumba.
12. Luang Prabang, Laos
Warisan dunia UNESCO ini menjaga warisan kolonial Prancis dan budaya lokal, serta membatasi pembangunan masif.
13. Kerala, India
Dikenal dengan “God’s Own Country”, Kerala sukses mengembangkan ekowisata di backwaters dengan dukungan komunitas nelayan.
14. Bardia, Nepal
Alternatif Taman Nasional Chitwan, Bardia fokus pada konservasi harimau Bengal dan wisata edukatif.
15. Raja Ampat, Indonesia
Masuk kembali dalam daftar berkat program konservasi laut kolaboratif yang melibatkan nelayan lokal dan NGO.
Destinasi Eropa dan Amerika Latin yang Mendominasi:
16. Freiburg, Jerman
Kota paling hijau di Jerman, dengan jalur sepeda terbanyak dan kawasan bebas kendaraan.
17. Costa Rica
Negara ini mendapat penghargaan atas kesuksesannya dalam pelestarian hutan tropis dan ekowisata.
18. Amalfi Coast, Italia
Kini menerapkan sistem kuota harian, pelestarian bangunan tua, dan promosi pertanian lokal.
19. Salar de Uyuni, Bolivia
Dikelola dengan pendekatan spiritual masyarakat adat dan pembatasan pembangunan hotel besar.
20. Monteverde Cloud Forest, Kosta Rika
Hutan awan ini hanya bisa dikunjungi dengan izin terbatas untuk mencegah kerusakan ekosistem.
Destinasi Lain yang Masuk Daftar:
21. Ilulissat, Greenland
Wisata es yang diawasi ketat, dan edukasi tentang dampak perubahan iklim.
22. Iceland (Seluruh Pulau)
Menjadi model dunia dalam energi terbarukan dan regulasi wisata alam.
23. Jeju Island, Korea Selatan
Mengembangkan wisata berbasis komunitas wanita penyelam (haenyeo) dan pertanian lokal.
24. Rotorua, Selandia Baru
Pusat budaya Māori dengan wisata geotermal dan edukasi tradisi lokal.
25. Patagonia, Argentina
Dikenal dengan jalur trekking dan konservasi margasatwa di tengah perubahan iklim ekstrem.
Indonesia Dapat Sorotan Khusus
Dengan tiga destinasi masuk daftar—Raja Ampat, Sumba, dan Rote—Indonesia menjadi negara Asia Tenggara dengan perwakilan terbanyak, melampaui Thailand dan Vietnam.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, menyatakan apresiasinya terhadap pengakuan ini:
“Ini membuktikan bahwa pariwisata Indonesia bisa berkembang tanpa merusak alam. Justru, keunikan lokal dan pelestarian budaya adalah kekuatan kita.”
Mengapa Tren Wisata Ramah Lingkungan Penting?
Krisis iklim global, polusi laut, over-tourism, dan kerusakan budaya lokal menjadi perhatian besar dunia. Wisata ramah lingkungan mendorong:
-
Pengurangan emisi karbon
-
Konservasi satwa liar dan ekosistem
-
Penghargaan terhadap budaya lokal
-
Kesejahteraan komunitas sekitar
Studi dari World Travel & Tourism Council (WTTC) menunjukkan bahwa 76% wisatawan global kini lebih memilih destinasi yang berkelanjutan dan bersedia membayar lebih untuk pengalaman yang etis dan bertanggung jawab.
Kesimpulan: Keindahan Tak Harus Merusak
Daftar 25 Destinasi Wisata Terbaik Dunia tahun ini memberikan pesan penting: liburan seru bisa sejalan dengan pelestarian lingkungan dan budaya lokal.






![82124-delpedro-marhaen-rismansah-dari-blok-politik-pelajar[1] Kriminal kemarin](https://sa-gaming89.com/wp-content/uploads/2025/09/82124-delpedro-marhaen-rismansah-dari-blok-politik-pelajar1-148x111.webp)
