Peluang Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026 Masih Terbuka, Dua Gol Kevin Diks Jadi Sinyal Perlawanan Garuda
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5375566/original/011407200_1759950458-AP25281640683621.jpg)
Majalah Jakarta Selatan — Timnas Indonesia harus menelan kekalahan tipis 2–3 dari Timnas Arab Saudi pada laga pembuka Grup B ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia FIFA 2026 zona Asia, Kamis (9/10/2025) dini hari WIB. Meski hasilnya belum berpihak pada Garuda, peluang skuad Merah Putih untuk melangkah ke putaran berikutnya masih terbuka lebar.
Laga berlangsung panas dan dramatis di King Abdullah Sports City Stadium, Jeddah. Ribuan penonton memadati stadion menyaksikan duel dua tim yang sama-sama mengincar tiga poin perdana.
Jalannya Pertandingan: Dua Penalti Kevin Diks, Drama Kartu Merah
Indonesia tampil penuh semangat sejak peluit awal. Tekanan tinggi dari lini depan membuat lini belakang Arab Saudi beberapa kali kerepotan. Tekanan ini berbuah manis ketika wasit menunjuk titik putih usai pelanggaran terhadap Pratama Arhan di dalam kotak penalti.
Bek berdarah Indonesia-Belanda, Kevin Diks, tampil sebagai eksekutor dan sukses membawa Indonesia unggul 1–0 pada menit ke-11. Ini menjadi gol internasional perdananya dalam ajang kualifikasi Piala Dunia.
Namun keunggulan itu tidak bertahan lama. Tuan rumah Arab Saudi membalas lewat gol Saleh Abu Alshamaat pada menit ke-17 setelah memanfaatkan kelengahan lini belakang Indonesia. Tekanan berlanjut, dan pada menit ke-36, Firas Al-Buraikan mengeksekusi penalti dengan sempurna untuk membalikkan keadaan menjadi 2–1 bagi Arab Saudi.
Di babak kedua, Arab Saudi memperlebar keunggulan setelah Al-Buraikan kembali mencatatkan namanya di papan skor melalui serangan cepat yang sulit dibendung, menjadikan skor 3–1.
Meski tertinggal dua gol, semangat skuad Garuda tidak luntur. Indonesia terus menekan dan mendapatkan hadiah penalti kedua setelah serangan balik cepat di menit ke-88. Kevin Diks yang kembali dipercaya menjadi algojo menunaikan tugasnya dengan sempurna dan memperkecil ketertinggalan menjadi 2–3.
Tensi pertandingan memuncak ketika Mohamed Kanno diganjar kartu merah pada menit ke-90+3 setelah melakukan pelanggaran keras. Namun, waktu tersisa tak cukup bagi Indonesia untuk menyamakan kedudukan.
Situasi Klasemen: Indonesia Masih Punya Peluang
Kekalahan ini membuat Indonesia untuk sementara berada di dasar klasemen Grup B dengan nol poin. Meski begitu, peluang untuk melangkah ke putaran selanjutnya masih sangat terbuka.
Menurut analisis ESPN, Indonesia masih memiliki skenario realistis untuk bersaing. Kemenangan dalam dua laga kandang berikutnya, terutama saat menghadapi Timnas Irak dan Timnas Jepang, dapat mengubah peta persaingan Grup B secara drastis.
“Indonesia tidak boleh kehilangan momentum. Dua penalti dari Kevin Diks menjadi sinyal bahwa mereka punya kualitas untuk bersaing di level tertinggi,” tulis ESPN dalam analisisnya.
Dua laga kandang akan menjadi penentu apakah skuad asuhan Patrick Kluivert bisa menjaga asa ke Piala Dunia 2026. Selain itu, hasil positif dari pertandingan tandang berikutnya dapat memperbesar peluang lolos ke ronde berikutnya.
Performa Kevin Diks Jadi Sorotan
Penampilan Kevin Diks dalam pertandingan ini mendapat banyak pujian. Pemain kelahiran Belanda itu menunjukkan ketenangan luar biasa dalam mengeksekusi dua penalti di bawah tekanan tinggi. Ia juga menjadi salah satu pemain yang paling aktif dalam bertahan maupun membangun serangan dari sisi kanan.
“Kevin bermain dengan jiwa petarung. Dia menunjukkan bahwa pemain naturalisasi bisa menjadi pembeda bagi tim ini,” ujar Patrick Kluivert dalam konferensi pers usai laga.
Selain Diks, sejumlah pemain lain seperti Pratama Arhan, Asnawi Mangkualam, dan Ragnar Oratmangoen juga tampil impresif meski kalah secara skor. Pertahanan Indonesia beberapa kali mampu meredam serangan berbahaya dari Al-Buraikan cs, namun kurang fokus di momen-momen krusial.
Langkah Selanjutnya: Laga Penentu Kontra Irak
Indonesia akan menghadapi laga krusial berikutnya saat menjamu Irak pada bulan November mendatang di Jakarta. Pertandingan ini diprediksi akan sangat menentukan arah perjalanan Garuda di kualifikasi. Kemenangan akan membuka peluang lebar untuk finis di posisi dua besar atau setidaknya peringkat ketiga terbaik.
Federasi sepak bola Indonesia, PSSI, berharap dukungan penuh dari suporter di laga kandang nanti. Atmosfer kandang yang kuat diyakini bisa menjadi “pemain ke-12” untuk mendorong skuad Garuda meraih hasil positif.
“Kami akan evaluasi seluruh lini. Kami tahu peluang masih ada, dan kami akan berjuang sampai akhir,” tegas Kluivert.





