, ,

Diguyur Hujan Intensitas Tinggi, Sejumlah Desa di Kotawaringin Timur Banjir

oleh -207 Dilihat

1. Diguyur Hujan Deras Sebabkan Banjir di Kotawaringin Timur, Sejumlah Desa Terisolasi

Majalah Jakarta Selatan Diguyur Hujan deras yang mengguyur wilayah Kotawaringin Timur selama lebih dari 12 jam menyebabkan sejumlah desa terendam banjir, Selasa (10/9). Ketinggian air bervariasi dari 50 cm hingga lebih dari 1 meter, membuat beberapa akses jalan lumpuh total.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyebut sedikitnya 6 desa terdampak parah, termasuk Desa Tumbang Kalang, Luwuk Sampun, dan Tumbang Ramei. Warga mulai mengungsi ke tempat yang lebih tinggi dan membutuhkan bantuan logistik mendesak.


2. Diguyur Hujan Lingkungan: Banjir di Kotawaringin Timur, Pengingat Kritisnya Rehabilitasi Daerah Aliran Sungai

Pakar lingkungan mengaitkan banjir di Kotawaringin Timur dengan menurunnya daya serap tanah akibat deforestasi dan kerusakan daerah aliran sungai (DAS) di wilayah hulu. Hujan dengan intensitas tinggi yang terus mengguyur hanya memperparah situasi.

“Ini bukan banjir musiman biasa, tapi bagian dari krisis ekologi,” ujar Dr. Hendra Wicaksana, peneliti lingkungan dari Universitas Palangka Raya.

Hujan Guyur Kotim, Katingan, dan Seruyan, BMKG Ingatkan Warga Waspada Cuaca Ekstrem - Radar Sampit


Baca Juga: Beberapa Kali Belanja Pakai Uang Palsu di Pasar, Pria di Wonosobo Hampir Dihakimi Massa

3. Artikel Kemanusiaan: Warga Terjebak, Anak-anak dan Lansia Paling Terdampak Banjir di Kotim

Banjir yang menerjang desa-desa di Kotim menyulitkan evakuasi, terutama bagi kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan ibu hamil


4. Artikel Ekonomi: Ratusan Hektare Lahan Pertanian Terendam, Petani Terancam Gagal Panen

Lebih dari 200 hektare sawah dan kebun rakyat terendam air, terutama di Desa Pelantaran dan Bangkal.

“Jagung dan padi kami hancur. Belum sempat panen, semua tergenang,” kata Sudarno, petani setempat.


5. Liputan Warga: Video Banjir di Kotim Viral, Netizen Soroti Minimnya Antisipasi Pemerintah

Video warga yang memperlihatkan banjir menerjang rumah dan sekolah di Desa Tumbang Kalang menjadi viral di media sosial. Banyak netizen menyayangkan kurangnya peringatan dini dan minimnya kesiapan infrastruktur drainase.

Tagar #BanjirKotim dan #PrayForKotim sempat menjadi tren lokal di media sosial.


6. Diguyur Hujan Pendidikan: Sekolah Terendam, Proses Belajar Siswa di Kotim Terganggu

Banjir yang melanda Kotawaringin Timur membuat beberapa sekolah dasar dan menengah terpaksa meliburkan aktivitas belajar. Fasilitas seperti perpustakaan dan laboratorium rusak akibat tergenang air.

Dinas Pendidikan setempat tengah menyiapkan opsi pembelajaran jarak jauh darurat, meski terkendala oleh sinyal internet yang tidak stabil.

Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur telah mengerahkan tim gabungan dari BPBD, TNI, Polri, serta relawan untuk mengevakuasi warga dan mendistribusikan bantuan logistik. Tenda darurat, makanan siap saji, dan obat-obatan mulai didistribusikan ke beberapa titik pengungsian.

 Beberapa warga mengaku kecewa karena bantuan belum merata meski banjir sudah berlangsung lebih dari dua hari.

“Jangan cuma datang foto-foto, lalu pergi. Kami butuh solusi jangka panjang,” keluh Faisal, warga Desa Luwuk Sampun.

Data sejarah mencatat bahwa Kotawaringin Timur telah mengalami lebih dari 20 kejadian banjir besar sejak tahun 1980-an.

Para peneliti menyarankan pembuatan peta rawan banjir dan revitalisasi sistem kanal sebagai solusi jangka panjang.

Pemerintah Imbau Warga Waspada

Pemerintah daerah melalui Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan telah mendirikan posko darurat dan menyalurkan bantuan logistik seperti makanan siap saji, tikar, selimut, serta obat-obatan.

Berdasarkan data sementara dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotim, banjir terjadi di sedikitnya lima desa yang tersebar di beberapa kecamatan, antara lain Desa Tumbang Kalang, Tumbang Ramei, Luwuk Sampun, dan Pelantaran. Ketinggian air bervariasi antara 50 cm hingga lebih dari 1 meter.

Curah hujan sangat tinggi dalam waktu singkat. Sistem drainase tidak sanggup menampung, ditambah meluapnya sungai di wilayah hulu,” ujar Kepala BPBD Kotim, Sutarjo.

Sebagian warga yang rumahnya terendam banjir telah mengungsi ke tempat aman seperti balai desa dan rumah kerabat.

Skintific

No More Posts Available.

No more pages to load.