Hendak Tawuran, Polisi Amankan 3 Pelajar SMP di Ulujami Jaksel

oleh -491 Dilihat
oleh

Tiga Pelajar SMP Diamankan Polisi di Jaksel karena Rencana Tawuran, Terungkap dari Chat WhatsApp

Polsek Pesanggrahan mengamankan tiga pelajar SMP lantaran berencana melakukan tawuran dengan sekolah lain di kawasan Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

Majalah Jakarta Selatan Tiga pelajar sekolah menengah pertama (SMP) di wilayah Jakarta Selatan harus berurusan dengan pihak kepolisian setelah kedapatan berencana menggelar aksi tawuran dengan pelajar dari sekolah lain. Peristiwa ini terjadi di kawasan Ulujami, Pesanggrahan, pada Selasa malam, 28 Oktober 2025.

Kapolsek Pesanggrahan AKP Seala Syah Alam menjelaskan bahwa rencana tawuran itu terungkap setelah pihak kepolisian menerima laporan aktivitas mencurigakan di sekitar Jalan Mairin Swadarma Raya, yang kerap menjadi lokasi bentrok antarpelajar. Dari hasil penyelidikan awal, diketahui bahwa ketiga pelajar tersebut telah berjanjian melalui aplikasi WhatsApp dengan kelompok dari sekolah lain untuk saling berhadapan.

“Ketiganya sudah janjian via WhatsApp untuk melakukan tawuran di kawasan Ulujami. Namun sebelum sempat bertemu dan bentrok, tim Pamapta Polsek Pesanggrahan berhasil mengamankan mereka sekitar pukul 20.00 WIB,” ungkap AKP Seala Syah Alam dalam keterangannya, Rabu (29/10/2025).

Ketiga pelajar yang masih di bawah umur itu kini telah diamankan di Mapolsek Pesanggrahan untuk dimintai keterangan lebih lanjut. Polisi juga memanggil pihak orang tua dan sekolah guna memastikan pembinaan serta mencegah keterlibatan mereka dalam aksi serupa di masa depan.

“Anak-anak ini masih usia SMP dan berasal dari salah satu sekolah negeri di kawasan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Saat ini sedang dikembangkan untuk menelusuri kemungkinan adanya pelajar lain yang turut terlibat. Kami juga berkoordinasi dengan pihak sekolah,” kata Seala.

Pihak kepolisian menegaskan, tindakan preventif seperti ini akan terus dilakukan sebagai bentuk upaya menjaga keamanan dan mencegah tawuran pelajar yang kerap menimbulkan korban luka hingga jiwa. Polsek Pesanggrahan rutin menggelar patroli malam dan menyisir lokasi rawan konflik remaja, terutama di sepanjang ruas Jalan Swadarma dan sekitarnya.

“Kami mengimbau kepada para orang tua agar lebih memperhatikan aktivitas anak-anaknya, terutama saat malam hari. Tawuran pelajar tidak hanya berbahaya bagi diri sendiri, tetapi juga bisa berimplikasi hukum yang serius,” tambahnya.

Aksi tawuran pelajar di wilayah Jakarta Selatan memang masih menjadi perhatian aparat keamanan. Berdasarkan data kepolisian sepanjang semester kedua 2025, terdapat lebih dari 20 laporan rencana tawuran yang berhasil digagalkan berkat kerja sama warga dan patroli rutin kepolisian. Sebagian besar aksi tersebut dipicu saling ejek di media sosial, terutama melalui grup pesan instan.


Pemprov DKI Bongkar Lima Tower Rusunawa Marunda yang Sudah Tak Layak Huni

Sementara itu, dari wilayah lain di Ibu Kota, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tengah melakukan pembongkaran lima tower Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Marunda yang berlokasi di Cluster C, Cilincing, Jakarta Utara.

Staf Khusus Gubernur DKI Bidang Komunikasi Publik, Chico Hakim, menjelaskan bahwa pembongkaran dilakukan lebih cepat dari jadwal yang semula direncanakan pada Maret–April 2026. Proses dimulai secara bertahap sejak pertengahan 2025 setelah hasil kajian Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyatakan bahwa bangunan tersebut sudah tidak layak huni.

“Pembongkaran lima tower di Rusunawa Marunda Cluster C, yakni Blok C1 hingga C5, telah dimulai secara bertahap sejak pertengahan 2025, lebih cepat dari rencana awal. Ini merupakan bagian dari prioritas Gubernur Pramono Anung untuk menyediakan hunian layak bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR),” ujar Chico dalam keterangannya, Rabu (29/10/2025).

Kelima tower tersebut diketahui telah berusia lebih dari 15 tahun dan mengalami kerusakan struktural di sejumlah bagian bangunan, termasuk retakan dinding, sistem sanitasi yang rusak, serta masalah kelistrikan. Setelah pembongkaran selesai, pemerintah berencana membangun dua tower baru berlantai 20 dengan total 1.440 unit hunian, yang akan mulai dikerjakan pada awal 2026.

“Pembangunan kembali langsung dilakukan setelah pembongkaran rampung pada akhir 2025. Revitalisasi seluruh kawasan ditargetkan selesai dalam lima tahun, yaitu hingga 2030,” jelasnya.

Pemprov DKI menegaskan bahwa seluruh warga yang terdampak pembongkaran akan direlokasi sementara ke rusun lain di wilayah Jakarta Utara dan Jakarta Timur. Pemerintah juga menjamin tidak ada warga yang kehilangan hak atas hunian mereka selama proses pembangunan berlangsung.


Kedua peristiwa ini—penangkapan pelajar yang hendak tawuran di Jakarta Selatan dan pembongkaran rusun tidak layak huni di Marunda—menunjukkan perhatian serius pemerintah dan aparat terhadap keamanan masyarakat dan kesejahteraan sosial warga Ibu Kota.

Langkah-langkah penegakan hukum, pembinaan remaja, serta penyediaan fasilitas tempat tinggal yang layak menjadi bagian dari komitmen Jakarta menuju kota yang aman, inklusif, dan berkeadilan.

Skintific

No More Posts Available.

No more pages to load.